Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup
Perhatikanlah teman-teman di dekatmu. Amatilah bagaimana postur tubuh, bentuk rambut, bentuk wajah, bentuk hidung, dan warna kulitnya! Adakah perbedaan antara ciri-ciri fisikmu dengan ciri-ciri fisik teman-temanmu?
Setelah kamu mengamati temanmu, tentunya kamu melihat bahwa kamu dan temanmu memiliki banyak perbedaan ciri-ciri atau sifat. Mungkin ada temanmu yang memiliki postur tinggi, ada yang pendek, ada yang memiliki rambut lurus, rambut keriting, atau bergelombang. Ada juga yang memiliki wajah bulat dan ada pula yang lonjong. Ada yang memiliki kulit putih, kuning langsat, dan ada yang sawo matang atau kecokelatan. Perbedaan-perbedaan ini dikontrol oleh sesuatu yang disebut sebagai gen, yang diwarisi dari orang tua kita. Dengan peran gen ini pula ciri-ciri tubuh kita mirip dengan orang tua kita.
Gen
Pembawa sifat dari induk kepada
keturunannya adalah gen. Gen adalah sepasang DNA yang menentukan sifat
tertentu atau membawa ciri tertentu. Gen terletak didalam kromosom, kromosom
terletak di dalam inti sel.
Kromosom
Kromosom adalah benang-benang halus yang
berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya atau Kromosom adalah struktur berbentuk batang yang
terdapat dalam inti sel atau organel sel tertentu yang mengandung gen. Sepasang kromosom yang bentuk dan ukurannya
sama disebut kromosom homolog
Tipe Kromosom
1.
Kromosom Tubuh (Autosom)
yaitu kromosom yang menentukan ciri-ciri
tubuh.
2.
Kromosom Kelamin (Gonosom)
yaitu
kromosom yang menentukan jenis kelamin pada individu
jantan atau betina atau pada manusia pria atau
wanita. Misalnya: pada kromosom lalat buah (Drosophila melanogaster)
memiliki 4 pasang kromosom, terdiri
atas 3 pasang autosom dan 1 pasang gonosom.
Macam Kromosom pada Sel Kelamin Manusia
Kromosom akan menempati sebuah sel, dan sel tersebut
memiliki kromosom yang berbeda-beda.
Ada dua macam kromosom yang ada dalam sel kelamin
manusia, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Pada wanita kromosomnya
adalah XX dan pada pria
adalah XY.
Jumlah Kromosom
Inti sel tubuh dan inti sel kelamin suatu
organisme mempunyai jumlah kromosom yang berbeda. Kromosom yang terletak di
dalam inti sel tubuh bersifat diploid (2n) (berpasangan), sedangkan di dalam inti sel kelamin/gamet
bersifat haploid (n) tidak berpasangan. Jumlah kromosom pada sel tubuh
manusia sebanyak 46 kromosom (23 pasang),
sedangkan pada sel kelaminnya (sperma atau ovum) ada 23 kromosom.
Istilah dalam Pewarisan sifat
1. Parental(P) artinya induk atau
orang tua2. Filial (F) artinya keturunan
- keturunan pertama (F1) = anak
- keturunan kedua (F2) = cucu
3. Genotipe adalah sifat-sifat
menurun yang tidak nampak dari luar, disimbolkan
dengan pasangan huruf
contoh: AA, Aa, aa, AABB dan AaBB
4. Fenotipe adalah sifat menurun yang tampak dari luar.
Contoh: buah besar, buah kecil, rasa manis, rasa asam,batang tinggi.
5. Gamet adalah sel kelamin dan
berasal dari genotipe
Contoh: genotipe Aa gametnya A dan a
6. Sifat Dominan adalah
sifat-sifat gen yang selalu nampak atau muncul, disimbolkan dengan huruf besar
Contoh: AA, BB dan CC
7. Sifat Resesif adalah
sifat-sifat gen yang tidak selalu nampak, baru muncul apabila bersama-sama gen
resesif lain, disimbolkan dengan huruf kecil
Contoh:aa,bb dan cc
8. Sifat Intermediet adalah
sifat keturunan yang mempunyai ciri perpaduan antara kedua induknya.
9. Homozigot adalah pasangan gen
yang sifatnya sama
Contoh: AA, aa, BB, bb, CC
dan cc
10. Heterozigot adalah pasangan gen
yang tidak sama
Contoh: Aa, Bb dan Cc
11. Alel yaitu anggota dari
sepasang gen, misalnya R= gen untuk bunga warna merah dan r=gen untuk bunga
putih. R dan r satu sama lain merupakan alel
Hukum Pewarisan Sifat
Gregor Mendel
Penelitian pertama tentang penurunan sifat dilakukan oleh Gregor Mendel, seorang pendeta dan juga ahli botani dari Austria.
Mendel menggunakan kacang kapri sebagai objek penelitiannya karena kacang kapri memiliki ciri-ciri yang mudah dibedakan, dapat melakukan penyerbukan sendiri, mudah dilakukan penyerbukan silang, mempunyai daur hidup yang relatif pendek, dan menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.
Variasi pada Tanaman Kapri
Mendel juga orang yang dikenal pertama kali memperkenalkan teori penurunan sifat. Teorinya dikenal dengan Hukum Mendel. Atas jasanya dalam bidang pewarisan sifat beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Persilangan Monohibrida (Satu Sifat Beda)
a. Sifat Dominan dan Resesif
Persilangan monohibrid ada yang menunjukkan sifat yang bersifat dominan saja atau resesif saja, jadi tidak ada sifat yang bersifat antara atau intermediet.
Contoh :
Tanaman kacang ercis berbunga merah disilangkan dengan yang berbunga putih. Turunan pertamanya (F1) seluruhnya berbunga merah. Apabila turunan pertama disilangkan dengan sesamanya ternyata keturunan kedua (F2) terdiri atas tanaman ercis berbunga merah dan putih dengan perbandingan 3 : 1.
Apabila gen untuk bunga warna merah dilambangkan M, sedangkan gen untuk warna putih dilambangkan m, proses penyilangannya akan tampak sebagai berikut.
Maka perbandingan fenotipe F2 adalah bunga merah : bunga putih = 3 : 1. Sedangkan perbandingan genotipenya adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.
Setiap genotipe yang mengandung M besar, maka akan berwarna merah. Maka gen M dan warna bunga merah bersifat dominan. Namun jika tidak mengandung M, maka termasuk warna putih artinya m bersifat resesif.
b. Sifat Intermediet
Persilangan monohibrid tidak selalu memperlihatkan sifat dominan resesif, tapi ada pula keturunan yang mempunyai sifat diantara keduanya. Contohnya pada perkawinan silang tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Jika sebuk sari berasal dari tanaman homozigot berbunga merah (genotipe MM) disilangkan dengan putik dari tanaman homozigot berbunga putih (genotipe mm).
Bagan persilangannya sebagai berikut :
Maka perbandingan fenotipe F2 adalah bunga merah : bunga merah muda : bunga putih = 1 : 2 : 1.
Sedangkan perbandingan genotipenya adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.
Warna bunga merah hanya terjadi bila gen M bertemu dengan M. Jika gen m bertemu dengan m dihasilkan bunga warna putih.
Bila gen M bertemu dengan m dihasilkan keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda. Sifat ini disebut sifat intermediet.
Persilangan Dihibida (Dua sifat beda)
Persilangan dihibrid ialah persilangan dengan dua sifat beda. Contohnya hasil percobaan Mendel pada biji tanaman ercis. Pada biji ercis, kamu dapat mengamati 2 sifat beda, yaitu bentuk biji dan warna biji. Kedua sifat beda itu ditentukan oleh gen gen
sebagai berikut:
B : gen untuk biji bulat
b : gen untuk biji keriput
K : gen untuk biji kuning
k : gen untuk biji hijau
Jika tanaman ercis berbiji bulat - kuning homozigot (BBKK) disilangkan dengan tanaman ercis berbiji keriput - hijau (bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat - kuning. Apabila tanaman-tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk sendiri, maka tanaman ini akan membentuk 4 macam gamet baik jantan maupun betina, masing-masing dengan kombinasi BK, Bk, bK, dan bk. Perhatikan diagram persilangan berikut.
rasio perbandingan fenotipe antara biji bulat - kuning : biji bulat - hijau : biji keriput - kuning : biji keriput - hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.